♡ ྀི ingin punya hati seluas langit, supaya bisa terima semua bentuk awan.

29.10.23

Writing Challenge Day 15; Melarikan Diri

cr; lalapo, 2023

jika aku bisa melarikan diri, aku akan pergi ke tempat  yang bisa membuatku menatap langit beserta hiasannya dengan lebih leluasa. ke tempat dimana aku bisa melihat awan bergerak, berubah bentuk sesukanya. ke tempat dimana aku bisa merasakan teduhnya sinar lembut mentari pagi. ke tempat dimana aku bisa memandang damainya kepergian matahari yang menyisakan jingga. ke tempat dimana aku bisa menikmati indahnya senyuman sabit. ke tempat dimana aku bisa menilik kerlip bintang satu per satu. ke tempat dimana aku bisa merasa dekatnya langit dengan sepuluh jariku.


jika aku bisa melarikan diri, aku akan pergi ke tempat yang penuh akan tenang. ke tempat yang di dalamnya tidak ada ketakutan, kekhawatiran, atau kerisauan. ke tempat dimana aku tidak merasa dikejar oleh waktu. ke tempat yang menyambutku dengan senyuman hangat dan pelukan erat. ke tempat yang tidak membuatku merasa bersalah atas apa yang baru saja ku lakukan. ke tempat dimana hatiku dipenuhi cinta, jiwaku digenapi suka, dan ragaku dibalut bahagia. ke tempat yang merindukan aku ada. ke tempat yang menunggu kedatanganku sejak lama.


namun, aku tidak boleh melarikan diri. aku harus tetap mengikuti jalan-jalan yang sudah Tuhan atur dengan begitu rapi.

tempat yang ingin ku kunjungi itu, akan tetap ku usahakan untuk didatangi, tanpa perlu aku melarikan diri. 



-salam sejuk dari tetesan embun pagi

Read More

Writing Challenge Day 14; Gambaran Penampilan

pantai sedahan, gk, 2023

hai, embun disini. untuk tema ini, hal pertama yang akan ku katakan adalah; menurutku, aku tidak stylish. aku adalah salah satu dari sekian banyak wanita yang akan kerap mengatakan "tidak punya baju", di tengah kenyataan banyaknya baju yang terlipat dan siap dipakai di dalam lemarinya. aku juga anggota dari kaum yang butuh waktu lama untuk berdiri di depan lemari pakaian sembari berpikir "hari ini mau pakai baju apa?". bahkan, pikiran tentang baju apa yang akan dipakai itu adalah pikiran yang bertamu sebelum aku tidur. kalau bicara tentang style, lebih tepatnya aku tidak pandai mengombinasikan warna dan tidak berani menabrakkannya. aku akan membeli baju jika aku sudah punya kerudung dan bawahan yang sesuai. jika tidak punya, aku akan sekaligus membeli kerudung dan bawahan yang cocok untuk dipakai bersamaan. jika bajuku kotak-kotak warna abu, bawahnya akan selalu rok hitam, kerudungnya akan selalu abu-abu. jika bajuku tunik berwarna krem, bawahnya akan selalu rok berwarna moka, dan kerudungnya akan senada. semua menjadi satu set antara baju, rok, dan kerudungnya.

aku sering memakai kerudung ala-ala malaysian style. pashmina yang kupakai jadi mirip segi empat itu sering membuat teman-temanku bertanya, "kerudungmu pashmina atau segiempat sebenarnya?", "bagaimana tutorialnya?", "bahan kerudungmu apa?", dan pertanyaan sejenisnya. beberapa menilai cara berkerudungku susah, ribet. awalnya aku pun begitu. namun karena sudah terbiasa, bagiku itu mudah, wkwk. tidak hanya kerudung, aku juga menyukai gaya berpakaian orang-orang dari negeri jiran itu termasuk rok dan bajunya. pakaian mereka sopan, rapi, indah, dan tetap stylish.

aku sudah sangat jarang bahkan tidak pernah lagi memakai celana dan sejenisnya, kecuali untuk olahraga. terhitung sejak kelas 1 sma, aku tidak punya celana selain training. cara berpakaian ku yang seperti ini membuatku dinilai agamis oleh orang-orang di sekitarku. seperti ustadzah, kata mereka. padahal aku seperti itu karena sudah terbiasa saja dan tidak nyaman jika harus diganti. pernah aku kesal dengan penilaian itu, sebab aku juga masih nakal, makan/minum berdiri misalnya, wkwk. namun, sekarang sudah tidak. ku-aamiin-kan saja penilaian mereka. beruntung aku karena Allah telah menutup aibku dengan sangat baik. berpakaian seperti ini adalah kewajibanku, jadi akan kuusahakan untuk tetap seperti ini.


-salam sejuk dari tetesan embun pagi

Read More

18.10.23

Writing Challenge Day 13; Buku Kesukaan

 

plg, nov 2020

hai, embun disini. semenjak 2020 sampai sekarang, buku favoritku masih sama. Rahasia agar Tak Mudah Dilupakan menjadi judul buku yang berhasil membuatku jatuh cinta. dari judulnya saja, mulai dari judulnya. pernah kutuliskan bahwa salah satu hal yang membuatku bahagia adalah diingat. sebaliknya, dilupakan adalah hal yang sudah pasti membuat hatiku sedih. aku mengenal buku ini di tahun dimana sepi mulai masuk ke dalam duniaku. masa peralihan antara sma dan kuliah adalah awal mula rasa sendiri memenuhi relung hati. teman-teman yang dulu selalu ada, menghilang pelan-pelan. perbedaan jalan yang kami pilih membuat jarak semakin terasa nyata. kesibukan yang sudah berbeda, tujuan yang tidak lagi sama. aku merasa bahwa secara perlahan aku dilupa.


bukunya sangat cocok untukku pada saat itu. saat kesepian menjadi momok yang paling mengerikan dalam hidupku. aku berharap seseorang mengerti tanpa perlu ku jelaskan, aku berharap seseorang datang tanpa ku undang. aku tidak mau sepi terasa semakin nyata dan melekat, aku ketakutan. aku butuh seseorang, agar aku tahu bahwa aku diingat. satu hal yang saat itu selalu kuucapkan pada teman-temanku adalah "tolong jangan lupa denganku, ya?", sebegitu takutnya aku untuk dilupakan. ditengah-tengah riuhnya isi kepalaku, buku ini hadir. mengingatkanku pada suatu hal yang aku sudah tahu, tapi tanpa sadar aku lupakan. bahwa aku tidak pernah sendiri, bahwa ada yang lebih dekat denganku daripada urat nadiku sendiri. pada-Nya aku bisa menumpahkan semua isi hati, tentang pilu dan senangku. 


aku juga diingatkan bahwa menjadi seorang teman juga punya tugas. aku tidak bisa egois, tidak diperbolehkan berpikir bahwa dunia hanya berputar untukku. aku harus memenuhi tugasku sebagai teman, apalagi jika mereka menganggapku sebagai sahabatnya. sebab mereka juga butuh, bumi bukan milikku. buku ini menemani perjalananku menuju dewasa. masa-masa yang sampai saat ini aku masih di dalamnya. menjadi dewasa memang banyak pahitnya, tapi juga banyak makna yang tersimpan di dalamnya. pelajaran-pelajaran berharga yang membuat pikiranku terbuka, meluaskan hatiku untuk menerima segalanya. saat ini, aku sudah tidak terlalu takut jika dilupakan. karena bagiku, lebih baik dilupa daripada diingat karena pernah memberi luka.



-salam sejuk dari tetesan embun pagi

Read More

Writing Challenge Day 12; Serial TV Kesukaan

 

fav ol de taim

hai, embun disini. setelah menggali memori di kepala ku, akhirnya aku ingat bagaimana aku bisa mengenal serial ini. waktu itu di pertengahan 2022, di penghujung semester 4, dan di sela-sela repotnya aku menyelesaikan laporan praktikum. aku butuh pelarian, aku mencari tempat pelarian, aku harus lari ke tempat pelarian tersebut. dengan mengesampingkan deadline yang semakin menghimpit, aku mulai menonton reply 1988. sebenarnya serial ini sudah lama direkomendasikan oleh temanku yang sudah lebih dulu terjun ke dunia drakor. katanya, reply 1988 adalah serial yang harus ditonton. namun hatiku baru tergerak lama setelah dapat rekomendasi itu. aku butuh tertawa, menangis, terharu, dan kagum. aku butuh menonton sesuatu yang bisa memenuhi semua itu dan serial ini adalah jawabannya.


reply 1988 menyajikan cerita tentang persahabatan, tentang keluarga, kehidupan bertetangga, dan cinta. semuanya disajikan dengan begitu sederhana, sehingga aku yang menonton terbawa ke dalam suasana. penyajian konflik yang sangat sering terjadi di kehidupan nyata membuatku seperti sedang mengalami konflik tersebut. persahabatan antara 5 orang anak yang telah terjalin sejak masih kecil tetap hangat sampai mereka remaja, hingga dewasa. sudah paham satu sama lain, tidak ada pertengkaran yang berarti. saling merindukan ketika yang satu pergi, khawatir saat yang satu bersedih, dan bahagia saat yang satu jadi juara. semua dirayakan bersama-sama, pahit manisnya. tidak ada yang di-nomordua-kan, semuanya sama. menjadi rumah, menjadi nyaman. hingga akhirnya rasa cinta tumbuh, segitiga.


junghwan yang terlalu banyak pertimbangan, akhirnya kehilangan deoksun yang hanya ingin kejelasan. choitaek tanpa ragu mengatakan cinta yang tumbuh karena nyaman. betapa deoksun berhasil membuat hatinya tenang, lewat tatapan,  senyuman, dan perhatian. berat bagi deoksun menerima kenyataan bahwa junghwan tidak menyimpan cinta terhadapnya, bahwa isyarat yang diberikan junghwan tidak bermakna sama dengan apa yang dia kira. lebih berat lagi bagi junghwan merelakan kepergian deoksun yang ternyata perginya tidak jauh, hanya ke teman dekatnya. banyak hal-hal tidak bersalah yang menjadi sasaran junghwan sebab telah gagal menyatakan cintanya. hujan dan lampu merah, keduanya membuat junghwan terlambat menarik deoksun ke dalam pelukannya. padahal yang sebenarnya salah adalah nyawa di dalam dirinya sendiri, yang terlalu ragu-ragu, yang tidak punya percaya diri. alih-alih berlatih menyatakan cinta pada seseorang suatu saat nanti, junghwan mengutarakan isi hatinya yang lebih dari dalam kepada deoksun di depan teman-temannya, dan deoksun paham bahwa perkataan junghwan adalah isi hatinya. namun deoksun bisa apa, hatinya sudah jadi milik choitaek, pria lembut yang mencintainya dengan berani.


menjadi anak sulung, tengah, bungsu, bahkan tunggal tentu saja punya mudah getirnya sendiri-sendiri. serial ini memperlihatkan betapa menjadi sulung artinya menjadi kuat. harus sukses, membanggakan orang tua, menjaga adik, dan mengesampingkan kenyamanannya. sulung kerap terlihat pemarah, tapi siapa sangka marahnya adalah wujud dari rasa sayangnya. menjadi anak tengah seperti menjadi anak tiri, perhatian orang tua terpusat pada si sulung dan si bungsu. sebagai anak tengah, pada suatu episode akhirnya deoksun berani mengutarakan kesedihannya setelah menahan begitu lama. deoksun merasa dikesampingkan sebab ibunya tahu bahwa deoksun tidak menyukai telur, sehingga telur hanya diberikan pada kakak dan adiknya. padahal deoksun sangat suka makan telur, ia berbohong karena ayah dan ibunya hanya sanggup menyajikan 2 telur saja. bungsu adalah manusia dengan kepribadian paling manja, tetapi ia punya rasa sayang yang besar kepada kakak-kakaknya. bungsu ingin selalu menjaga. tak jarang ia merasa bersalah dengan fakta bahwa orang tua mereka selalu menomorsatukannya. sepi adalah perasaan yang menetap lama di dalam hati setiap anak tunggal. ia tak tahu harus pergi kemana, bercerita dengan siapa, terlebih saat orang tuanya sibuk bekerja dan tidak punya waktu bahkan untuk menanyakan kabarnya.


kaya dan kekurangan tidak menciptakan kesenjangan di kehidupan bertetangga beberapa keluarga ini. semuanya memperlakukan sama satu sama lain. semuanya mendengarkan cerita satu sama lain, tanpa ada yang menghakimi. berbagi makanan adalah hal yang biasa dilakukan, sebagai salah satu wujud kasih sayang. merayakan keberhasilan bersama-sama, memvalidasi kesedihan bersama-sama. bahkan mengusahakan hal sederhana yang terkesan sepele bersama-sama, seperti mewujudkan keinginan manusia paling kecil di daerah itu untuk memiliki manusia salju. tidak ada iri karena keluarga yang satu punya lebih. tidak ada suka karena keluarga yang lain banyak duka. semuanya dirayakan bersama-sama.


serial ini selalu tersimpan rapi di memoriku, di satu sisi di dalam hatiku. tidak ada yang jahat, tidak ada antagonis. semua yang terjadi tidak sesuai dengan inginku tidak membuatku marah pada siapapun. tidak ada yang bisa disalahkan karena semuanya bisa dimaafkan. memang sudah jalannya seperti itu, memang sudah takdirnya seperti itu. banyak hal-hal bermakna yang dapat dijadikan pelajaran. kisah hangat yang mempesona ini akan selalu terekam lama di dalam kepalaku.



-salam sejuk dari tetesan embun pagi

Read More

15.10.23

Writing Challenge Day 11; Sedarah, Satu-satunya

 

pagar alam, mei 2023

hai, embun disini. aku hanya punya satu saudara, panggilannya uniya. perbedaan umur kami 5 tahun, orang-orang bilang jaraknya cukup jauh, dan ternyata benar. ummi dan buya pernah cerita, dulu saat aku baru lahir, uni seperti menjadi manusia paling bahagia di dunia. kenangan itu direkam dalam sebuah foto yang disimpan di album lusuh, uni dengan baju sekolahnya tersenyum manis di sebelahku yang tertidur dalam bedongan. mata sipitnya menghilang karena bibirnya terangkat ke atas, dia tersenyum. saat uni kelas 6 sd, aku masuk tk. kebetulan sd dan tk itu berada di komplek yang sama. ada satu kejadian yang terekam rapi di memoriku. saat itu hari jumat, aku berteriak di lapangan karena tak sengaja manik mataku melihat keberadaannya, "uniiiiii" girangku sembari melambaikan tangan. uni datang menghampiriku bersama seorang laki-laki sebayanya, bermata sipit, berkulit putih, dan badannya berisi. aku mendapatkan sapaan hangat dari teman uni selepas perkenalan yang seadanya itu. haha lucunya aku masih ingat.


saat uni sma, aku masih sd. karena jarak sekolah yang jauh dari rumah, uni berangkat naik motor. setiap pagi, aku selalu berharap bisa diantar olehnya karena perjalanan menuju sekolahnya pastilah melewati sekolahku. namun, uni berangkat pagi-pagi sekali. mengejar waktu, katanya. aku pernah diantar beberapa kali, tapi tidak sering. pernah satu waktu uni lebih memilih berangkat bersama temanku, dia sudah smp, dan sekolahnya sangat dekat dengan sekolah uni. hari itu aku sangat sedih karena uni lebih memilih mengantar orang lain daripada aku, uni lebih sayang orang lain daripada aku, sensitifnya aku waktu itu. dalam perjalanan ke sekolah, aku menangis, membayangkan aku harus berjalan kaki sendiri sedangkan uni naik motor bersama anak orang lain. haha lucunya masa-masa itu.


uni sangat suka film india. banyak film india yang sudah ia tonton berkali-kali. karena uni suka, aku juga ikut suka. saat menonton bersama, aku banyak bertanya. aku tidak tahu, apakah uni jengkel dengan pertanyaanku yang bertubi-tubi saat itu? sepertinya iya, sih, sedikit, haha. selain suka film india, uni juga mengenalkanku dengan drakor Dong Yi yang saat itu tayang di salah satu stasiun televisi nasional. karena itu, Dong Yi menjadi drama korea yang pertama kali ku tonton dalam hidupku. sama halnya saat menonton film india, saat menonton drakor pun aku banyak bertanya. sekarang, posisinya sudah berbalik. yang mengenalkan drakor adalah aku dan yang meminta rekomendasi adalah uni, wkwk. uni sangat suka menonton drama korea yang bertemakan kerajaan. dia suka dengan kostum kerajaannya, katanya. salah satu wishlist-nya adalah memakai gaun kerajaan korea.


makanan pedas adalah makanan kesukaan uni saat masih gadis. semua orang di rumah tidak ada yang sanggup mencicipi makanannya. nenek sering marah-marah kalau tahu uni makan makanan pedas, kata nenek "putuih-putuih baeko paruik panjang kau nadiaaa" wkwkw. semenjak saat itu, uni menawarkan semua orang untuk mencicipi makanannya sebelum dia memasukkan cabe sesuai dengan maunya, biar tidak ketahuan katanya, haha. waktu masih kecil sampai sekarang, aku suka makan makanan pedas milik uni yang sudah tidak pedas lagi. bagaimana caranya? caranya.. uni memasukkan makanan itu ke mulutnya terlebih dahulu, lalu mengemutnya dengan tujuan menghilangkan pedasnya, lalu makanan itu diberikan kepadaku, dan ku lahap dengan nikmat, hahahah. tidak ada rasa jijik sama sekali, makanan yang telah bercampur liur uni itu tetap enak di lidahku, wkwk.


waktu berjalan sebagaimana mestinya. uni jadi mahasiswa, aku jadi siswi smp. pada tahun-tahun inilah kami mulai menjalani hidup berjauhan. uni menjadi anak rantau ke sebuah kota besar yang jaraknya 7-8 jam dari rumah. aku tidur sendiri di kamar pink kami. pernah aku mendatangi uni ke kota itu. kami jalan-jalan berdua saja, melawan ganasnya terik matahari. berangkat naik angkot yang bersambung, kami sampai di sebuah mall. hari itu aku mengenakan kaos putih yang bertuliskan 'i 💓 jakarta', celana cargo bercorak army yang panjangnya 7/8, rambut yang dikuncir kuda, dan kacamata ungu yang selalu jadi kebanggaanku. sedangkan uni, ia berpakaian selayaknya muslimah. sungguh sebuah ketimpangan, haha. sesuai janji uni, kami jajan es krim enak tapi murah yang pernah uni beli bersama teman-teman kuliahnya. es krim sundae toping stroberi punyaku, es krim sundae toping coklat punya uni. sejak saat itu, setiap datang ke mall yang sama, kami tidak pernah absen untuk membeli es krimnya.

ada satu kejadian memalukan saat aku masih smp dan uni masih tinggal jauh dariku. entah bagaimana caranya, uni berhasil masuk ke akun facebook ku dan membaca inbox ku dengan seseorang. matilah aku ketahuan. namun bukannya marah, uni malah meminta maaf. "maaf ya dek, uni belum bisa jadi tempat adek cerita". entah apa alasannya uni berkata seperti itu. hari-hari selanjutnya bahkan sampai sekarang, kejadian itu dijadikan bahan ejekan oleh uni. ah bukan mengejek, lebih tepatnya menggodaku. hadeh..


satu hari sebelum ulang tahunku yang ke-16, uni sah menjadi sarjana kimia. entah apa yang membuatnya jatuh cinta pada kimia, karena aku malah sebaliknya. saat sma, aku pernah minta diajarkan oleh uni tentang materi kimia. aku benar-benar tidak paham, sama sekali. penjelasan guru ku sulit untuk ku mengerti. namun saat itu, penjelasan dari uni juga tak berhasil memberi cahaya di otakku. aku malah menangis sebelum kembali ke asrama, karena uni seperti tidak niat untuk mengajariku. huh. entah apa yang sedang uni alami saat itu, mungkin sesuatu yang berat yang sedang ku alami akhir-akhir ini? setelah tamat kuliah, uni bekerja menjadi guru. tentu saja dia menjadi guru favorit. cantik, pintar, dan lemah lembut adalah hal utama yang dibutuhkan oleh anak-anak, wkwk. karena uni sudah menghasilkan uang sendiri, uni jadi sering mentraktirku jajan di luar. di ujung minggu, saat aku pulang ke rumah, kami menghabiskan waktu berdua untuk sekadar jajan seblak, tekwan, es krim goreng, dll. 


beberapa bulan sebelum menikah, aku dan uni jalan-jalan berdua di mall yang dulu pernah kami datangi. yang ku ingat, kami jajan es krim di tempat yang sama seperti waktu itu, main timezone, dan berniat untuk photo box. namun mesin photo box nya ternyata rusak. akhirnya kami hanya selfie di dalam box tersebut, wkwk. aku minta jajan ini dan itu, senangnya permintaanku dikabulkan. sepertinya itu adalah kali terakhir kami jalan-jalan berdua. 


sekarang, uni sudah menikah. uni sudah punya putri kecil yang mengubah hidupnya. kami tumbuh dewasa. aku dengan kehidupan perkuliahanku, uni dengan kehidupan rumah tangganya. aku sudah lupa kapan terakhir kali kami bertengkar karena hal sepele. saat ini, aku dan uni adalah rumah bagi masing-masing kami. aku tempat uni bercerita, begitu pula uni yang sudah mulai ku jadikan tempatku bercerita. jarak yang jauh tentu saja membatasi kami, tapi semuanya tetap diusahakan. fase transisi ini begitu melelahkanku, entah bagaimana dulu uni berhasil melewatinya tanpa seorang kakak seperti aku saat ini. bagiku, uni adalah tempat bercerita yang paling tepat saat ini. semua kejadian dramatis dalam hidupku menjadi sebuah komedi jika sudah ku ceritakan kepadanya, haha. uni pun menjadi lebih protektif terhadapku. di beberapa momen, dia paham isi hatiku tanpa ku beri tahu, dia tahu mendung wajahku meskipun kita jauh.


lahir sebagai adiknya adalah salah satu nikmat terbesar yang tidak akan pernah aku berhenti untuk mensyukurinya. sabar seluas samudera yang diturunkan oleh ummi dan buya kepadanya, membuatku jatuh cinta. caranya memaknai hidup, caranya menghadapi ujian, memberikanku banyak pelajaran besar. aku bangga karena aku sedarah dengannya.


oh iya, uni sangat cantik. sangat sangat sangat cantik. dulu saat masih kecil, jika orang-orang membandingkan kami, aku marah, karena kata mereka uni lebih cantik daripada aku. uni putih dan aku hitam, haha. namun sekarang, aku mengakui itu. uni memang sangat cantik dibandingkan aku yang seperti remahan peyek. ummi mendengar perkataanku lalu sesegera mungkin membuat pernyataan "tidak ada yang lebih cantik, dua-duanya cantik, tapi cantiknya beda, selesai".



-salam sejuk dari tetesan embun pagi

Read More

14.10.23

Writing Challenge Day 10; Teman Terbaik

cr; twitter


hai, embun disini. aku agak sentimen jika harus menulis tentang teman, teman terbaik. beranjak dewasa, aku mulai merasakan jarak dengan beberapa. entah karena aku yang menjauh, entah karena mereka yang menjauh, entah karena garis hidup yang mengharuskan begitu. 

aku punya banyak teman. namun yang terbaik, bisa dihitung dengan jari. menghitung yang tersisa dengan jariku yang sepuluh ini akan bersisa banyak. namun jika menghitung yang hilang dengan sepuluh jariku, aku kekurangan. aku kehilangan banyak akhir-akhir ini. sejujurnya, aku tidak begitu paham kenapa dan apa alasannya kehilangan ini bisa terjadi. rasanya semua terjadi begitu saja. kami berjauhan, jarang bertukar kabar, lalu hilang. kami berselisih paham, tidak dikomunikasikan, lalu hilang. kami saling kecewa, memilih diam, lalu hilang. memang benar adanya, bahwa setiap masa ada orangnya dan setiap orang ada masanya.

perasaan terburuk yang pernah ku rasakan adalah ketika aku merasa tidak pantas lagi menjadi teman bagi teman terbaikku. aku merasa bahwa kehadiranku dalam hidupnya memberi pengaruh buruk, membuatnya tertekan, dan jauh dari senang. aku merasa jika ada aku di dekatnya, dia seperti memikul beban. aku merasa jika ada aku di sekitarnya, dia seperti dihantui awan mendung. perasaan seperti itu membuatku mundur dan memilih hilang dari kehidupannya.

namun pernah juga aku merasa kecewa. pada beberapa momen yang menurutku, teman baik harusnya tidak begitu. teman baik harusnya begini. cukup aku merasa kecewa, karena ternyata aku sendiri penyebab kecewa itu terasa. aku sendiri yang membangun harapan, lalu ketika kenyataan tak sesuai, aku kecewa, dan menganggap teman baikku tidak baik lagi. selalu begitu, ujung-ujungnya aku menyalahkan diri sendiri atas kesalahan yang aku juga tidak paham itu benar salah atau tidak.

kata ummi, berteman sewajarnya saja. ummi bilang begitu setelah mendengar cerita kecewa-ku tentang pertemanan. setelah kehilangan, aku mulai membatasi diri. aku berusaha keras menjauh dari rasa memiliki. aku tidak mau merasakan hal yang sama lagi karena harapan-harapan yang ku tanam sendiri. aku tidak mau berpikir bahwa temanku jahat karena ekspektasiku yang tak terpenuhi.

aku merelakan yang pergi dan memegang yang tersisa. hanya ku pegang, tidak ku miliki. ku buka lebar lenganku, jika suatu saat mereka ingin memelukku. ku sediakan telinga dan waktu, jika suatu saat mereka butuh itu. ku usahakan menjadi teman baik, tanpa harapan baik pula aku diperlakukannya. karena jika balasannya bukan dari mereka, mungkin dari yang lain yang tak ku sangka-sangka.

menurutku, teman baik bukan yang selalu ada. namun yang selalu ingat. menurutku, teman baik bukan yang tidak pernah marah. namun yang selalu mau memberi maafnya.


-salam sejuk dari tetesan embun pagi
Read More

13.10.23

Writing Challenge Day 9; Bahagia

 

ulang tahun ke-2 di jogja, 2023

hai, embun disini. bagiku, bahagia adalah perasaan positif secarah utuh. bahagia adalah perasaan yang tingkatannya lebih tinggi daripada senang. bahagia adalah perasaan yang dirasakan oleh bagian terdalam dari diri sendiri. bahagia adalah perasaan senang yang berlangsung lama. bagiku, bahagia adalah ketika kita mengingat sesuatu, lalu kita bahagia mengingatnya, dan rasa bahagia itu tidak pernah berubah. aku baru saja tahu tentang hal ini. ternyata, bahagia dan senang punya makna yang berbeda. kalau begitu, berarti challenge day 2 kemarin aku sudah salah dalam memahami tema, ya? haha, ya sudah, tidak apa-apa. namanya juga belajar.


banyak di luar sana yang masih belum menemukan bahagianya. bahkan ada yang kehilangan bahagianya karena selama ini digantungkan pada manusia lain dan pada akhirnya dia kehilangan manusia itu. ada juga yang sudah paham bahwa bahagianya harus diusahakan sendiri setelah mengalami patah berkali-kali. naasnya, ada pula yang sudah tidak percaya lagi pada bahagia. dia menganggap bahagia adalah omong kosong, perasaan yang tidak pernah nyata. sehingga muramlah hidupnya, mendunglah hari-harinya.


aku sangat setuju bahwa bahagia harus diusahakan sendiri. jalan menuju bahagia harus ditempuh dengan kaki sendiri, tidak perlu bergandeng tangan dengan manusia lain. cukup berdampingan saja, itu pun jika memang sudah waktunya. menurutku, bahagia juga harus ditumbuhkan pada hal-hal sederhana yang mampu digapai tanpa tenaga ekstra. agar perjalanan menuju bahagia yang lebih mewah terasa lebih bermakna. supaya tidak lupa, jikalau nanti sudah sampai di ujung sana, jikalau nanti bahagia yang mewah sudah berada di genggaman kita, kita mampu menghargai jerih payah kita dalam menujunya.


bahagiaku, adalah ketika diingat, dengan baik.



-salam sejuk dari tetesan embun pagi

Read More

Writing Challenge Day 8; Kekuatan Si Musik

i don't know me

hai, embun disini. jadi diriku ini banyak bingungnya. aku suka musik, tapi hanya sebatas suka saja. ada musik ya biasa saja, tidak ada musik juga tidak apa-apa. jadi, kalau ditanya apa kekuatan dari musik yang pernah ku rasakan, jawabannya tidak ada. atau mungkin aku saja yang tidak terlalu memerhatikannya. aku pernah tidak bisa tidur hingga larut malam, lalu iseng memutar instrumen piano disney songs yang ada di youtube, ternyata aku tertidur. paginya ketika bangun hapeku sudah mati, haha sialan. padahal aku tidak punya waktu banyak untuk men-charger hape karena ada kelas pagi. aku juga pernah menyalakan musik pagi-pagi berharap menambah semangatku beres-beres kostan. membantu, sih. namun besoknya ketika aku coba lagi menyalakan musik, aku malah merasa bising, haha. terus waktu itu aku pernah juga menyalakan music for brain power-nya Mozart. work, sih. tapi cuma beberapa kali. sisanya ya tergantung mood belajarku, wkwk. 

aku suka musik yang tidak berisik. instrumen piano yang sedih, yang menenangkan, aku suka. kalau lagu, aku suka yang punya lirik indah. lirik yang maknanya dalam dan dibawakan dengan lembut. salah satu lagu kesukaanku adalah 'amin paling serius', apalagi versi salma. oh iya, semenjak tahu salma, kesukaanku tentang musik agak meluas. karena suara salma yang unik, pembawaannya dalam bernyanyi juga di luar dari apa yang ku suka. namun semenjak ada salma di dunia musik, aku jadi suka. aku suka semua lagu yang dinyanyikan salma. oh iya, fun fact aku juga menikmati musik dangdut, wkwk. semua karena buya si penggemar raja dangdut. lagu-lagu berbahasa jawa yang akhir-akhir ini ramai juga aku suka. ada beberapa yang aku hafal liriknya, walaupun tidak tahu artinya, wkwk. satu pertanyaanku tentang lagu-lagu bahasa jawa, kenapa cerita di balik lagu itu rata-rata sama, ya? ditinggal menikah, ditinggal karena orang lain, dikhianati, dan sejenisnya. hmmm..

dari dulu sampai sekarang, aku sangat ingin pandai bermain alat musik, khususnya gitar. aku selalu melihat cewek yang pandai main gitar adalah cewek keren, wkwk. belum pernah belajar serius, sih. dulu waktu sekolah pernah coba pinjam gitar teman, aduh sakitnya. jariku tidak punya tenaga untuk menekan senar-senar gitar itu. belum lagi menghapalkan kunci dan harus pindah-pindah jari. jariku terlalu lemah ternyata, wkwk. 



-salam sejuk dari tetesan embun pagi

Read More

11.10.23

Writing Challenge Day 7; Film Kesukaan

 

cinema xxi, jogja, 2023

hai, embun disini. terus terang, aku butuh waktu yang cukup lama untuk menuangkan isi kepala ku tentang tema ini. sebab aku masih belum paham apa makna di balik kata "favourite". apakah ketika film itu memberikan pelajaran berharga yang kita senang menerimanya? apakah ketika film itu berhasil mengangkat kedua sudut bibir pertanda kita bahagia? apakah ketika film itu memenuhi dan meraih banyak serta tingginya ekspektasi yang kita gantungkan? apakah ketika film itu membuat kita tak bisa melupa meskipun sudah 5 hari yang lalu kita menontonnya? atau apakah ketika menonton film itu kita terkagum-kagum dengan apa yang disajikan di dalanya? sungguh banyak sekali makna yang dimiliki oleh satu kata itu, "favourite".

karena itu, aku putuskan untuk mengatakan bahwa aku tidak punya film kesukaan. bagiku, setiap film punya sisi indahnya masing-masing. setiap film yang pernah ku tonton, punya alasan tersendiri yang berhasil membuatku menyukainya. Ngeri-Ngeri Sedap adalah film yang berhasil membuatku mengantongi pelajaran berharga sehabis menontonnya. Maleficent 2 adalah film yang berhasil membuat senyumku bertahan lama dengan rasa bahagia yang memenuhi relung dada. Mencuri Raden Saleh adalah film yang berhasil membuat keranjang ekspektasiku penuh bahkan tumpah. Tenggelamnya Kapal Van der Wijck adalah film yang berhasil duduk manis dan tak pernah pergi dari ingatanku. The Meg adalah film yang berhasil membuat mataku terbelalak kagum, membuat otakku berputar tentang bagaimana proses pembuatan filmnya.

aku suka menonton film. film komedi, aksi, romansa, drama, fantasi, dan yang lainnya. kecuali satu, film horor. aku tidak suka karena bagiku menonton film horor hanya menghabiskan waktu, menghabiskan energi, dan membuatku ketakutan, haha. 


-salam sejuk dari tetesan embun pagi
Read More

10.10.23

Writing Challenge Day 6; Sendiri dan Bahagia

amplaz jogja, sept 2023

hai, embun disini. 'single and happy' adalah dua kata yang memang seharusnya begitu. sendiri menjadi hal yang ku pilih dengan lapang hati, untuk saat ini. kelapangan itu menghantarkanku pada banyak bahagia. kecukupan yang selalu ku usahakan untuk tetap terasa membawaku pada hati yang penuh. keluarga, teman, bahkan senyuman dari yang tak ku kenal mampu buatku merasakan itu. hal-hal kecil dengan julukan sederhana dari mereka berhasil merebahkan segala kacau ku. kemudian tugasku sendiri untuk menghancurkan kacau itu, dan menghilangkannya jauh-jauh.

aku mulai melebarkan sayap bahagia pada hal-hal sederhana. pada hal-hal yang sangat sederhana yang bisa ku lakukan sendiri. seperti menunggu paket yang statusnya berganti menjadi "pesanan sedang diantar ke alamat tujuan", maraton mengejar ketertinggalan anime favoritku yang episodenya sudah ribuan, berkenalan dengan orang asing yang ku temui di coffee shop, serta melahap es krim favorit yang ku beli di siang bolong. 

berpasangan, tentu saja juga mampu menghantarkan pada bahagia. mengisi sela-sela hati hingga terasa lebih dari penuh. namun, rasanya aku belum siap untuk itu. karena bagiku, untuk bisa mencintai yang lain aku harus mencintai diriku terlebih dahulu. untuk bisa memahami yang lain aku harus memahami rumitnya pikiranku terlebih dahulu. untuk bisa memenuhi hati yang lain aku harus memastikan hatiku penuh terlebih dahulu. aku harus selesai dengan diriku terlebih dahulu, barulah aku pantas bertemu dengan dia yang juga sudah selesai dengan dirinya. agar bisa saling memenuhi sela-sela hati yang tersisa, agar bisa menghantarkan kami pada bahagia, agar bisa kami melihat sisi baiknya dari segala yang tak sesuai dengan asa.


-salam sejuk dari tetesan embun pagi

Read More

2.10.23

Writing Challenge Day 5; Dua yang Sabarnya Seluas Samudera

 

pagaralam, mei 2023

hai, embun disini. aku sudah pernah menuliskan sebelumnya bahwa aku lahir dari dua manusia hebat yang sabarnya seluas samudera. jika memang benar adanya; entah apa isi perjanjianku dengan Tuhan waktu itu, sehingga aku mantap memilih dua malaikat tak bersayap ini sebagai orang tuaku. sepertinya, itu adalah janji yang penuh dengan hal indah. sejak kecil sampai saat ini, semua kebutuhanku dipenuhi. bersyukurnya aku, aku tidak pernah merasakan kekurangan dalam hidup. semuanya dicukupkan oleh keduanya. semuanya diusahakan oleh keduanya. baiknya Tuhan memampukan kedua orang tuaku untuk itu. aku banyak dirayakan, dengan atau tanpa ku minta. aku selalu didukung, dengan bimbingan dan arahan dari keduanya. aku selalu didoakan dan sudah banyak doanya yang menjadi kenyataan.


buya adalah manusia paling sabar yang pernah aku temui di dunia ini. sejujurnya, aku tidak banyak bercerita dengan buya. senin sampai jumat buya bekerja, berangkat pagi pulang malam. aku mencuri waktu untuk berdua dengannya di akhir pekan, itu pun jika buya tidak dinas ke luar kota. selain akhir pekan, aku mencuri waktunya malam hari, sepulang ia bekerja, menemaninya mengisi bensin mobil. aku sangat suka saat buya banyak bertanya tentang diriku, tentang teman-temanku, tentang kehidupan kuliahku. karena aku susah untuk mulai bercerita, jadi aku sangat suka jika ditanya, hehe. aku sangat suka saat buya mulai bercerita tentang hal apapun. bercerita dengan buya selalu diakhiri dengan nasihat-nasihat lucu yang penuh makna. aku ingat satu nasihat buya yang selalu diulang-ulang;

"kuliah itu seperti kita membakar ikan, dek. orang-orang sudah tahu bahwa kita sedang membakar ikan. orang-orang sudah mencium aromanya yang sangat nikmat. jadi, ikan bakar itu harus kita sendiri yang mengangkatnya. ikan bakar itu harus kita angkat di waktu yang tepat agar tidak gosong. namun kenikmatan ikan bakar itu harus kita bagikan dengan banyak orang. harapannya, saat adek lulus kuliah nanti, banyak orang bahagia mendengarnya, bukan hanya kita saja".

aku sangat bangga dengan buya. public speaking-nya juara. padahal buya tidak pernah belajar secara khusus. buya sangat pandai berbicara di depan umum, berpidato, memimpin doa, ceramah, dan hal serupa lainnya. ia adalah sosok yang disegani oleh banyak orang, termasuk aku tentunya. buya pandai bersosialisasi, kenalannya dimana-mana. jika ku tanya siapa, buya selalu menjawab "teman buya", banyak sekali temannya, haha. dibalik sifatnya yang tegas, buya sangat humoris. ia suka bercanda dengan siapa saja, bahkan dengan kasir indomaret, haha. selera humornya benar-benar jokes bapak-bapak. wajar, karena ia memang bapak-bapak, haha. aku sering geleng-geleng kepala kalau buya mulai ngelawak, karena terkadang di luar nalarku, tapi tetap lucu. buya suka rhoma irama, hampir semua lagunya buya tahu. karena itulah aku juga banyak tahu lagu rhoma irama, hehe. salah satu keahlian buya yang menurun padaku adalah menyanyi. buya pandai menyanyi, suaranya bagus sekali. aku berani menyanyi di depan umum karena melihat buya, hehe. 

makanan favorit buya adalah pindang, ia bisa nambah berkali-kali kalau ummi memasak menu kesukaannya itu. setiap lebaran idul adha, buya selalu request untuk dimasakkan pindang tulang oleh ummi. selalu. seperti sudah menjadi sebuah ritual, haha. buya juga jago memasak. masakan buya yang paling aku suka adalah nasi goreng. aku sudah lama sekali tidak makan nasi goreng buatan buya. setiap aku minta untuk dimasakkan, buya malah berdalih "sekarang giliran anak buya dong yang masakin buya, kan udah pada besar" haha ada-ada saja. waktu kecil aku selalu dibuatkan susu oleh buya. susu bubuk dancow madu yang diseduh oleh buya rasa nikmatnya bertambah 100 kali lipat, hehehe. salah satu kesamaanku dengan buya adalah kita sama-sama suka kacang. entah kacang goreng atau kacang rebus, kita berdua sangat suka. aku dan buya bisa menghabiskan satu kantong kacang hanya dengan sekali duduk sambil menonton warkop DKI. ah iya, buya sangat suka menonton warkop DKI dan aku pun jadi ikut suka, haha. 


sekarang ummi. ummi adalah manusia paling sabar yang pernah aku temui di dunia ini. kenapa aku bilang begitu? karena aku tahu ceritanya, karena akulah tempatnya bercerita. saat pandemi, aku jadi punya banyak waktu berdua dengan ummi. ummi mulai banyak bercerita denganku sejak aku kuliah. mungkin menurutnya aku sudah mulai dewasa dan siap mendengar ceritanya. kalau sedang bercerita, kami berdua suka lupa waktu. bisa berjam-jam. bisa seharian. yang awalnya bahas a tiba-tiba bahas z, haha. namun karena sekarang berjauhan, kita bercerita sesekali, lewat telepon. setiap menelepon, ummi selalu bilang kangen sama aku, hehe. ummi adalah tipe ibu yang sebenarnya tidak mau jauh dari anaknya, tapi ummi banyak mengalah. kata ummi, ia rela berjauhan denganku hanya demi pendidikan, sisanya tidak dulu, wkwk. 

ummi punya sifat keibuan yang sangat tinggi (?) wkwk. ummi sangat welcome dengan teman-temanku. jika ada teman yang main ke rumah, ummi selalu menawarkan agar temanku menginap, selalu, sampai teman-temanku hafal. ummi jago masak. masakan ummi adalah makanan terenak di dunia ini. masakan buatan ummi favoritku adalah daging goreng, ayam cabe manis, udang cabe merah, dan ayam kecap. kalau disuruh request mau dimasakin apa, aku selalu request keempat menu itu. makanan favorit ummi adalah kepala ikan, ikan apapun itu. ummi selalu menyisihkan kepala ikan untuk dimakan di akhir, save the best for the last, haha. sama seperti buya, ummi juga pandai bernyanyi. ummi suka lagu zaman 80-90an. penyanyi favorit ummi adalah nia daniaty. aku banyak tahu lagu zaman dulu karena ummi suka lagu-lagu itu. bedanya dengan buya, ummi tidak sepercaya diri itu untuk bernyanyi di depan umum. ummi masih malu-malu. ummi takut salah lirik, ummi malu jika tidak hafal. jadi kalau mau tampil nyanyi, ummi harus latihan dulu. buya dan ummi punya lagu favorit yang selalu mereka bawakan jika ada kesempatan duet di depan umum, yaitu lagu syahdu dari rhoma irama.

aku pernah menemukan surat-surat yang ditulis ummi saat zaman kuliah. tulisannya sangat rapih, huruf sambung. dan pilihan katanya sangat indah. ummi pandai menulis saat masih muda. saat ku minta untuk menulis puisi di umurnya yang sekarang, ummi bilang sudah tidak bisa. ku tanya kenapa, katanya karena sudah tua, haha. ummi tidak pernah mengasah kembali kemampuannya. namun kemampuan itu diturunkannya kepadaku, hehe. sampai saat ini, ummi masih sangat suka membaca tulisan-tulisan yang sarat akan makna. ummi suka menyimpan kutipan-kutipan indah yang ia temukan di sosial media. begitulah sekarang cara ummi mencintai karangan kata.


hal pertama yang ku syukuri ketika aku mulai paham makna syukur adalah menjadi anak dari ummi dan buya. aku sangat bersyukur karena orang tuaku adalah mereka. aku sangat beruntung karena lahir dari keduanya. ummi dan buya tentu punya kekurangan selayaknya manusia biasa, tapi dimataku, hitamnya hampir tak nampak, putih memenuhi keduanya. sebagaimana aku yang masih belajar bagaimana menjadi anak, ummi dan buyaku pun begitu. aku paham mereka juga masih belajar menjadi orang tua, meski aku anak keduanya. untuk kecewa atau marah, rasanya aku tidak pantas. terlalu banyak perjuangannya yang tak bisa ku balas dan tak akan pernah bisa ku balas. sekeras apapun aku berusaha, selama apapun aku mengusahakannya, jasa ummi dan buya dalam hidupku tak akan pernah mampu ku bayar lunas. 


menjadi bungsu membuatku bersaing dengan umur keduanya. aku seperti di kejar waktu. walaupun ummi dan buya tak menuntut apapun dariku, aku tetap merasa diburu-buru. aku tahu sangat besar harapan yang ditaruh keduanya padaku. untuk menjadi sukses, untuk menjadi bahagia. jauh dari keduanya tentu saja membuatku takut, takut dengan kabar-kabar yang tak pernah ingin ku dengar. 


ummi, buya, terima kasih. jika ku kumpulkan semua rasa dan kata terima kasih yang ada di dunia ini, sepertinya tidak akan pernah cukup untuk ku berikan pada ummi dan buya. terima kasih sudah selalu mendoakanku sehingga disini aku selalu baik-baik saja dan dipertemukan dengan orang baik. terima kasih sudah selalu merayakanku, kecil besarnya pencapaianku. terima kasih sudah begitu sabar menanti kabar bahagia dariku yang sampai sekarang belum datang jua. terima kasih sudah menerima kurangku yang banyak. terima kasih sudah mencintaiku sehingga hatiku terasa penuh. terima kasih atas usaha dari dulu sampai saat ini agar aku selalu merasa cukup. terima kasih sudah memberikan yang terbaik untukku.

ummi, buya, maaf. maaf untuk segala kurangku. maaf langkahku lambat sekali. maaf belum jua kuberikan kabar bahagia. maaf belum bisa ciptakan senyuman kebanggaan. maaf aku kerap mengecewakan

ummi, buya, tolong cintai aku dengan penuh. cintai aku dengan cara terbaik, yaitu dengan sehat dan panjang umur. hiduplah lebih lama lagi. tunggu aku pulang membawa bahagia. tunggu aku pulang ke rumah. 

ummi, buya, aku mau selamanya ada ummi dan buya di hidupku. 

selamanya.



-salam sejuk dari tetesan embun pagi

Read More
Diberdayakan oleh Blogger.

© Embun Pagi, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena