 |
pagaralam, mei 2023 |
hai, embun disini. aku sudah pernah menuliskan sebelumnya bahwa aku lahir dari dua manusia hebat yang sabarnya seluas samudera. jika memang benar adanya; entah apa isi perjanjianku dengan Tuhan waktu itu, sehingga aku mantap memilih dua malaikat tak bersayap ini sebagai orang tuaku. sepertinya, itu adalah janji yang penuh dengan hal indah. sejak kecil sampai saat ini, semua kebutuhanku dipenuhi. bersyukurnya aku, aku tidak pernah merasakan kekurangan dalam hidup. semuanya dicukupkan oleh keduanya. semuanya diusahakan oleh keduanya. baiknya Tuhan memampukan kedua orang tuaku untuk itu. aku banyak dirayakan, dengan atau tanpa ku minta. aku selalu didukung, dengan bimbingan dan arahan dari keduanya. aku selalu didoakan dan sudah banyak doanya yang menjadi kenyataan.
buya adalah manusia paling sabar yang pernah aku temui di dunia ini. sejujurnya, aku tidak banyak bercerita dengan buya. senin sampai jumat buya bekerja, berangkat pagi pulang malam. aku mencuri waktu untuk berdua dengannya di akhir pekan, itu pun jika buya tidak dinas ke luar kota. selain akhir pekan, aku mencuri waktunya malam hari, sepulang ia bekerja, menemaninya mengisi bensin mobil. aku sangat suka saat buya banyak bertanya tentang diriku, tentang teman-temanku, tentang kehidupan kuliahku. karena aku susah untuk mulai bercerita, jadi aku sangat suka jika ditanya, hehe. aku sangat suka saat buya mulai bercerita tentang hal apapun. bercerita dengan buya selalu diakhiri dengan nasihat-nasihat lucu yang penuh makna. aku ingat satu nasihat buya yang selalu diulang-ulang;
"kuliah itu seperti kita membakar ikan, dek. orang-orang sudah tahu bahwa kita sedang membakar ikan. orang-orang sudah mencium aromanya yang sangat nikmat. jadi, ikan bakar itu harus kita sendiri yang mengangkatnya. ikan bakar itu harus kita angkat di waktu yang tepat agar tidak gosong. namun kenikmatan ikan bakar itu harus kita bagikan dengan banyak orang. harapannya, saat adek lulus kuliah nanti, banyak orang bahagia mendengarnya, bukan hanya kita saja".
aku sangat bangga dengan buya. public speaking-nya juara. padahal buya tidak pernah belajar secara khusus. buya sangat pandai berbicara di depan umum, berpidato, memimpin doa, ceramah, dan hal serupa lainnya. ia adalah sosok yang disegani oleh banyak orang, termasuk aku tentunya. buya pandai bersosialisasi, kenalannya dimana-mana. jika ku tanya siapa, buya selalu menjawab "teman buya", banyak sekali temannya, haha. dibalik sifatnya yang tegas, buya sangat humoris. ia suka bercanda dengan siapa saja, bahkan dengan kasir indomaret, haha. selera humornya benar-benar jokes bapak-bapak. wajar, karena ia memang bapak-bapak, haha. aku sering geleng-geleng kepala kalau buya mulai ngelawak, karena terkadang di luar nalarku, tapi tetap lucu. buya suka rhoma irama, hampir semua lagunya buya tahu. karena itulah aku juga banyak tahu lagu rhoma irama, hehe. salah satu keahlian buya yang menurun padaku adalah menyanyi. buya pandai menyanyi, suaranya bagus sekali. aku berani menyanyi di depan umum karena melihat buya, hehe.
makanan favorit buya adalah pindang, ia bisa nambah berkali-kali kalau ummi memasak menu kesukaannya itu. setiap lebaran idul adha, buya selalu request untuk dimasakkan pindang tulang oleh ummi. selalu. seperti sudah menjadi sebuah ritual, haha. buya juga jago memasak. masakan buya yang paling aku suka adalah nasi goreng. aku sudah lama sekali tidak makan nasi goreng buatan buya. setiap aku minta untuk dimasakkan, buya malah berdalih "sekarang giliran anak buya dong yang masakin buya, kan udah pada besar" haha ada-ada saja. waktu kecil aku selalu dibuatkan susu oleh buya. susu bubuk dancow madu yang diseduh oleh buya rasa nikmatnya bertambah 100 kali lipat, hehehe. salah satu kesamaanku dengan buya adalah kita sama-sama suka kacang. entah kacang goreng atau kacang rebus, kita berdua sangat suka. aku dan buya bisa menghabiskan satu kantong kacang hanya dengan sekali duduk sambil menonton warkop DKI. ah iya, buya sangat suka menonton warkop DKI dan aku pun jadi ikut suka, haha.
sekarang ummi. ummi adalah manusia paling sabar yang pernah aku temui di dunia ini. kenapa aku bilang begitu? karena aku tahu ceritanya, karena akulah tempatnya bercerita. saat pandemi, aku jadi punya banyak waktu berdua dengan ummi. ummi mulai banyak bercerita denganku sejak aku kuliah. mungkin menurutnya aku sudah mulai dewasa dan siap mendengar ceritanya. kalau sedang bercerita, kami berdua suka lupa waktu. bisa berjam-jam. bisa seharian. yang awalnya bahas a tiba-tiba bahas z, haha. namun karena sekarang berjauhan, kita bercerita sesekali, lewat telepon. setiap menelepon, ummi selalu bilang kangen sama aku, hehe. ummi adalah tipe ibu yang sebenarnya tidak mau jauh dari anaknya, tapi ummi banyak mengalah. kata ummi, ia rela berjauhan denganku hanya demi pendidikan, sisanya tidak dulu, wkwk.
ummi punya sifat keibuan yang sangat tinggi (?) wkwk. ummi sangat welcome dengan teman-temanku. jika ada teman yang main ke rumah, ummi selalu menawarkan agar temanku menginap, selalu, sampai teman-temanku hafal. ummi jago masak. masakan ummi adalah makanan terenak di dunia ini. masakan buatan ummi favoritku adalah daging goreng, ayam cabe manis, udang cabe merah, dan ayam kecap. kalau disuruh request mau dimasakin apa, aku selalu request keempat menu itu. makanan favorit ummi adalah kepala ikan, ikan apapun itu. ummi selalu menyisihkan kepala ikan untuk dimakan di akhir, save the best for the last, haha. sama seperti buya, ummi juga pandai bernyanyi. ummi suka lagu zaman 80-90an. penyanyi favorit ummi adalah nia daniaty. aku banyak tahu lagu zaman dulu karena ummi suka lagu-lagu itu. bedanya dengan buya, ummi tidak sepercaya diri itu untuk bernyanyi di depan umum. ummi masih malu-malu. ummi takut salah lirik, ummi malu jika tidak hafal. jadi kalau mau tampil nyanyi, ummi harus latihan dulu. buya dan ummi punya lagu favorit yang selalu mereka bawakan jika ada kesempatan duet di depan umum, yaitu lagu syahdu dari rhoma irama.
aku pernah menemukan surat-surat yang ditulis ummi saat zaman kuliah. tulisannya sangat rapih, huruf sambung. dan pilihan katanya sangat indah. ummi pandai menulis saat masih muda. saat ku minta untuk menulis puisi di umurnya yang sekarang, ummi bilang sudah tidak bisa. ku tanya kenapa, katanya karena sudah tua, haha. ummi tidak pernah mengasah kembali kemampuannya. namun kemampuan itu diturunkannya kepadaku, hehe. sampai saat ini, ummi masih sangat suka membaca tulisan-tulisan yang sarat akan makna. ummi suka menyimpan kutipan-kutipan indah yang ia temukan di sosial media. begitulah sekarang cara ummi mencintai karangan kata.
hal pertama yang ku syukuri ketika aku mulai paham makna syukur adalah menjadi anak dari ummi dan buya. aku sangat bersyukur karena orang tuaku adalah mereka. aku sangat beruntung karena lahir dari keduanya. ummi dan buya tentu punya kekurangan selayaknya manusia biasa, tapi dimataku, hitamnya hampir tak nampak, putih memenuhi keduanya. sebagaimana aku yang masih belajar bagaimana menjadi anak, ummi dan buyaku pun begitu. aku paham mereka juga masih belajar menjadi orang tua, meski aku anak keduanya. untuk kecewa atau marah, rasanya aku tidak pantas. terlalu banyak perjuangannya yang tak bisa ku balas dan tak akan pernah bisa ku balas. sekeras apapun aku berusaha, selama apapun aku mengusahakannya, jasa ummi dan buya dalam hidupku tak akan pernah mampu ku bayar lunas.
menjadi bungsu membuatku bersaing dengan umur keduanya. aku seperti di kejar waktu. walaupun ummi dan buya tak menuntut apapun dariku, aku tetap merasa diburu-buru. aku tahu sangat besar harapan yang ditaruh keduanya padaku. untuk menjadi sukses, untuk menjadi bahagia. jauh dari keduanya tentu saja membuatku takut, takut dengan kabar-kabar yang tak pernah ingin ku dengar.
ummi, buya, terima kasih. jika ku kumpulkan semua rasa dan kata terima kasih yang ada di dunia ini, sepertinya tidak akan pernah cukup untuk ku berikan pada ummi dan buya. terima kasih sudah selalu mendoakanku sehingga disini aku selalu baik-baik saja dan dipertemukan dengan orang baik. terima kasih sudah selalu merayakanku, kecil besarnya pencapaianku. terima kasih sudah begitu sabar menanti kabar bahagia dariku yang sampai sekarang belum datang jua. terima kasih sudah menerima kurangku yang banyak. terima kasih sudah mencintaiku sehingga hatiku terasa penuh. terima kasih atas usaha dari dulu sampai saat ini agar aku selalu merasa cukup. terima kasih sudah memberikan yang terbaik untukku.
ummi, buya, maaf. maaf untuk segala kurangku. maaf langkahku lambat sekali. maaf belum jua kuberikan kabar bahagia. maaf belum bisa ciptakan senyuman kebanggaan. maaf aku kerap mengecewakan
ummi, buya, tolong cintai aku dengan penuh. cintai aku dengan cara terbaik, yaitu dengan sehat dan panjang umur. hiduplah lebih lama lagi. tunggu aku pulang membawa bahagia. tunggu aku pulang ke rumah.
ummi, buya, aku mau selamanya ada ummi dan buya di hidupku.
selamanya.
-salam sejuk dari tetesan embun pagi