pagar alam, mei 2023 |
saat uni sma, aku masih sd. karena jarak sekolah yang jauh dari rumah, uni berangkat naik motor. setiap pagi, aku selalu berharap bisa diantar olehnya karena perjalanan menuju sekolahnya pastilah melewati sekolahku. namun, uni berangkat pagi-pagi sekali. mengejar waktu, katanya. aku pernah diantar beberapa kali, tapi tidak sering. pernah satu waktu uni lebih memilih berangkat bersama temanku, dia sudah smp, dan sekolahnya sangat dekat dengan sekolah uni. hari itu aku sangat sedih karena uni lebih memilih mengantar orang lain daripada aku, uni lebih sayang orang lain daripada aku, sensitifnya aku waktu itu. dalam perjalanan ke sekolah, aku menangis, membayangkan aku harus berjalan kaki sendiri sedangkan uni naik motor bersama anak orang lain. haha lucunya masa-masa itu.
uni sangat suka film india. banyak film india yang sudah ia tonton berkali-kali. karena uni suka, aku juga ikut suka. saat menonton bersama, aku banyak bertanya. aku tidak tahu, apakah uni jengkel dengan pertanyaanku yang bertubi-tubi saat itu? sepertinya iya, sih, sedikit, haha. selain suka film india, uni juga mengenalkanku dengan drakor Dong Yi yang saat itu tayang di salah satu stasiun televisi nasional. karena itu, Dong Yi menjadi drama korea yang pertama kali ku tonton dalam hidupku. sama halnya saat menonton film india, saat menonton drakor pun aku banyak bertanya. sekarang, posisinya sudah berbalik. yang mengenalkan drakor adalah aku dan yang meminta rekomendasi adalah uni, wkwk. uni sangat suka menonton drama korea yang bertemakan kerajaan. dia suka dengan kostum kerajaannya, katanya. salah satu wishlist-nya adalah memakai gaun kerajaan korea.
makanan pedas adalah makanan kesukaan uni saat masih gadis. semua orang di rumah tidak ada yang sanggup mencicipi makanannya. nenek sering marah-marah kalau tahu uni makan makanan pedas, kata nenek "putuih-putuih baeko paruik panjang kau nadiaaa" wkwkw. semenjak saat itu, uni menawarkan semua orang untuk mencicipi makanannya sebelum dia memasukkan cabe sesuai dengan maunya, biar tidak ketahuan katanya, haha. waktu masih kecil sampai sekarang, aku suka makan makanan pedas milik uni yang sudah tidak pedas lagi. bagaimana caranya? caranya.. uni memasukkan makanan itu ke mulutnya terlebih dahulu, lalu mengemutnya dengan tujuan menghilangkan pedasnya, lalu makanan itu diberikan kepadaku, dan ku lahap dengan nikmat, hahahah. tidak ada rasa jijik sama sekali, makanan yang telah bercampur liur uni itu tetap enak di lidahku, wkwk.
waktu berjalan sebagaimana mestinya. uni jadi mahasiswa, aku jadi siswi smp. pada tahun-tahun inilah kami mulai menjalani hidup berjauhan. uni menjadi anak rantau ke sebuah kota besar yang jaraknya 7-8 jam dari rumah. aku tidur sendiri di kamar pink kami. pernah aku mendatangi uni ke kota itu. kami jalan-jalan berdua saja, melawan ganasnya terik matahari. berangkat naik angkot yang bersambung, kami sampai di sebuah mall. hari itu aku mengenakan kaos putih yang bertuliskan 'i 💓 jakarta', celana cargo bercorak army yang panjangnya 7/8, rambut yang dikuncir kuda, dan kacamata ungu yang selalu jadi kebanggaanku. sedangkan uni, ia berpakaian selayaknya muslimah. sungguh sebuah ketimpangan, haha. sesuai janji uni, kami jajan es krim enak tapi murah yang pernah uni beli bersama teman-teman kuliahnya. es krim sundae toping stroberi punyaku, es krim sundae toping coklat punya uni. sejak saat itu, setiap datang ke mall yang sama, kami tidak pernah absen untuk membeli es krimnya.
ada satu kejadian memalukan saat aku masih smp dan uni masih tinggal jauh dariku. entah bagaimana caranya, uni berhasil masuk ke akun facebook ku dan membaca inbox ku dengan seseorang. matilah aku ketahuan. namun bukannya marah, uni malah meminta maaf. "maaf ya dek, uni belum bisa jadi tempat adek cerita". entah apa alasannya uni berkata seperti itu. hari-hari selanjutnya bahkan sampai sekarang, kejadian itu dijadikan bahan ejekan oleh uni. ah bukan mengejek, lebih tepatnya menggodaku. hadeh..
satu hari sebelum ulang tahunku yang ke-16, uni sah menjadi sarjana kimia. entah apa yang membuatnya jatuh cinta pada kimia, karena aku malah sebaliknya. saat sma, aku pernah minta diajarkan oleh uni tentang materi kimia. aku benar-benar tidak paham, sama sekali. penjelasan guru ku sulit untuk ku mengerti. namun saat itu, penjelasan dari uni juga tak berhasil memberi cahaya di otakku. aku malah menangis sebelum kembali ke asrama, karena uni seperti tidak niat untuk mengajariku. huh. entah apa yang sedang uni alami saat itu, mungkin sesuatu yang berat yang sedang ku alami akhir-akhir ini? setelah tamat kuliah, uni bekerja menjadi guru. tentu saja dia menjadi guru favorit. cantik, pintar, dan lemah lembut adalah hal utama yang dibutuhkan oleh anak-anak, wkwk. karena uni sudah menghasilkan uang sendiri, uni jadi sering mentraktirku jajan di luar. di ujung minggu, saat aku pulang ke rumah, kami menghabiskan waktu berdua untuk sekadar jajan seblak, tekwan, es krim goreng, dll.
beberapa bulan sebelum menikah, aku dan uni jalan-jalan berdua di mall yang dulu pernah kami datangi. yang ku ingat, kami jajan es krim di tempat yang sama seperti waktu itu, main timezone, dan berniat untuk photo box. namun mesin photo box nya ternyata rusak. akhirnya kami hanya selfie di dalam box tersebut, wkwk. aku minta jajan ini dan itu, senangnya permintaanku dikabulkan. sepertinya itu adalah kali terakhir kami jalan-jalan berdua.
sekarang, uni sudah menikah. uni sudah punya putri kecil yang mengubah hidupnya. kami tumbuh dewasa. aku dengan kehidupan perkuliahanku, uni dengan kehidupan rumah tangganya. aku sudah lupa kapan terakhir kali kami bertengkar karena hal sepele. saat ini, aku dan uni adalah rumah bagi masing-masing kami. aku tempat uni bercerita, begitu pula uni yang sudah mulai ku jadikan tempatku bercerita. jarak yang jauh tentu saja membatasi kami, tapi semuanya tetap diusahakan. fase transisi ini begitu melelahkanku, entah bagaimana dulu uni berhasil melewatinya tanpa seorang kakak seperti aku saat ini. bagiku, uni adalah tempat bercerita yang paling tepat saat ini. semua kejadian dramatis dalam hidupku menjadi sebuah komedi jika sudah ku ceritakan kepadanya, haha. uni pun menjadi lebih protektif terhadapku. di beberapa momen, dia paham isi hatiku tanpa ku beri tahu, dia tahu mendung wajahku meskipun kita jauh.
lahir sebagai adiknya adalah salah satu nikmat terbesar yang tidak akan pernah aku berhenti untuk mensyukurinya. sabar seluas samudera yang diturunkan oleh ummi dan buya kepadanya, membuatku jatuh cinta. caranya memaknai hidup, caranya menghadapi ujian, memberikanku banyak pelajaran besar. aku bangga karena aku sedarah dengannya.
oh iya, uni sangat cantik. sangat sangat sangat cantik. dulu saat masih kecil, jika orang-orang membandingkan kami, aku marah, karena kata mereka uni lebih cantik daripada aku. uni putih dan aku hitam, haha. namun sekarang, aku mengakui itu. uni memang sangat cantik dibandingkan aku yang seperti remahan peyek. ummi mendengar perkataanku lalu sesegera mungkin membuat pernyataan "tidak ada yang lebih cantik, dua-duanya cantik, tapi cantiknya beda, selesai".
-salam sejuk dari tetesan embun pagi
0 comments:
Posting Komentar