♡ ྀི ingin punya hati seluas langit, supaya bisa terima semua bentuk awan.

18.10.23

Writing Challenge Day 12; Serial TV Kesukaan

 

fav ol de taim

hai, embun disini. setelah menggali memori di kepala ku, akhirnya aku ingat bagaimana aku bisa mengenal serial ini. waktu itu di pertengahan 2022, di penghujung semester 4, dan di sela-sela repotnya aku menyelesaikan laporan praktikum. aku butuh pelarian, aku mencari tempat pelarian, aku harus lari ke tempat pelarian tersebut. dengan mengesampingkan deadline yang semakin menghimpit, aku mulai menonton reply 1988. sebenarnya serial ini sudah lama direkomendasikan oleh temanku yang sudah lebih dulu terjun ke dunia drakor. katanya, reply 1988 adalah serial yang harus ditonton. namun hatiku baru tergerak lama setelah dapat rekomendasi itu. aku butuh tertawa, menangis, terharu, dan kagum. aku butuh menonton sesuatu yang bisa memenuhi semua itu dan serial ini adalah jawabannya.


reply 1988 menyajikan cerita tentang persahabatan, tentang keluarga, kehidupan bertetangga, dan cinta. semuanya disajikan dengan begitu sederhana, sehingga aku yang menonton terbawa ke dalam suasana. penyajian konflik yang sangat sering terjadi di kehidupan nyata membuatku seperti sedang mengalami konflik tersebut. persahabatan antara 5 orang anak yang telah terjalin sejak masih kecil tetap hangat sampai mereka remaja, hingga dewasa. sudah paham satu sama lain, tidak ada pertengkaran yang berarti. saling merindukan ketika yang satu pergi, khawatir saat yang satu bersedih, dan bahagia saat yang satu jadi juara. semua dirayakan bersama-sama, pahit manisnya. tidak ada yang di-nomordua-kan, semuanya sama. menjadi rumah, menjadi nyaman. hingga akhirnya rasa cinta tumbuh, segitiga.


junghwan yang terlalu banyak pertimbangan, akhirnya kehilangan deoksun yang hanya ingin kejelasan. choitaek tanpa ragu mengatakan cinta yang tumbuh karena nyaman. betapa deoksun berhasil membuat hatinya tenang, lewat tatapan,  senyuman, dan perhatian. berat bagi deoksun menerima kenyataan bahwa junghwan tidak menyimpan cinta terhadapnya, bahwa isyarat yang diberikan junghwan tidak bermakna sama dengan apa yang dia kira. lebih berat lagi bagi junghwan merelakan kepergian deoksun yang ternyata perginya tidak jauh, hanya ke teman dekatnya. banyak hal-hal tidak bersalah yang menjadi sasaran junghwan sebab telah gagal menyatakan cintanya. hujan dan lampu merah, keduanya membuat junghwan terlambat menarik deoksun ke dalam pelukannya. padahal yang sebenarnya salah adalah nyawa di dalam dirinya sendiri, yang terlalu ragu-ragu, yang tidak punya percaya diri. alih-alih berlatih menyatakan cinta pada seseorang suatu saat nanti, junghwan mengutarakan isi hatinya yang lebih dari dalam kepada deoksun di depan teman-temannya, dan deoksun paham bahwa perkataan junghwan adalah isi hatinya. namun deoksun bisa apa, hatinya sudah jadi milik choitaek, pria lembut yang mencintainya dengan berani.


menjadi anak sulung, tengah, bungsu, bahkan tunggal tentu saja punya mudah getirnya sendiri-sendiri. serial ini memperlihatkan betapa menjadi sulung artinya menjadi kuat. harus sukses, membanggakan orang tua, menjaga adik, dan mengesampingkan kenyamanannya. sulung kerap terlihat pemarah, tapi siapa sangka marahnya adalah wujud dari rasa sayangnya. menjadi anak tengah seperti menjadi anak tiri, perhatian orang tua terpusat pada si sulung dan si bungsu. sebagai anak tengah, pada suatu episode akhirnya deoksun berani mengutarakan kesedihannya setelah menahan begitu lama. deoksun merasa dikesampingkan sebab ibunya tahu bahwa deoksun tidak menyukai telur, sehingga telur hanya diberikan pada kakak dan adiknya. padahal deoksun sangat suka makan telur, ia berbohong karena ayah dan ibunya hanya sanggup menyajikan 2 telur saja. bungsu adalah manusia dengan kepribadian paling manja, tetapi ia punya rasa sayang yang besar kepada kakak-kakaknya. bungsu ingin selalu menjaga. tak jarang ia merasa bersalah dengan fakta bahwa orang tua mereka selalu menomorsatukannya. sepi adalah perasaan yang menetap lama di dalam hati setiap anak tunggal. ia tak tahu harus pergi kemana, bercerita dengan siapa, terlebih saat orang tuanya sibuk bekerja dan tidak punya waktu bahkan untuk menanyakan kabarnya.


kaya dan kekurangan tidak menciptakan kesenjangan di kehidupan bertetangga beberapa keluarga ini. semuanya memperlakukan sama satu sama lain. semuanya mendengarkan cerita satu sama lain, tanpa ada yang menghakimi. berbagi makanan adalah hal yang biasa dilakukan, sebagai salah satu wujud kasih sayang. merayakan keberhasilan bersama-sama, memvalidasi kesedihan bersama-sama. bahkan mengusahakan hal sederhana yang terkesan sepele bersama-sama, seperti mewujudkan keinginan manusia paling kecil di daerah itu untuk memiliki manusia salju. tidak ada iri karena keluarga yang satu punya lebih. tidak ada suka karena keluarga yang lain banyak duka. semuanya dirayakan bersama-sama.


serial ini selalu tersimpan rapi di memoriku, di satu sisi di dalam hatiku. tidak ada yang jahat, tidak ada antagonis. semua yang terjadi tidak sesuai dengan inginku tidak membuatku marah pada siapapun. tidak ada yang bisa disalahkan karena semuanya bisa dimaafkan. memang sudah jalannya seperti itu, memang sudah takdirnya seperti itu. banyak hal-hal bermakna yang dapat dijadikan pelajaran. kisah hangat yang mempesona ini akan selalu terekam lama di dalam kepalaku.



-salam sejuk dari tetesan embun pagi

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

© Embun Pagi, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena