♡ ྀི ingin punya hati seluas langit, supaya bisa terima semua bentuk awan.

29.10.23

Writing Challenge Day 14; Gambaran Penampilan

pantai sedahan, gk, 2023

hai, embun disini. untuk tema ini, hal pertama yang akan ku katakan adalah; menurutku, aku tidak stylish. aku adalah salah satu dari sekian banyak wanita yang akan kerap mengatakan "tidak punya baju", di tengah kenyataan banyaknya baju yang terlipat dan siap dipakai di dalam lemarinya. aku juga anggota dari kaum yang butuh waktu lama untuk berdiri di depan lemari pakaian sembari berpikir "hari ini mau pakai baju apa?". bahkan, pikiran tentang baju apa yang akan dipakai itu adalah pikiran yang bertamu sebelum aku tidur. kalau bicara tentang style, lebih tepatnya aku tidak pandai mengombinasikan warna dan tidak berani menabrakkannya. aku akan membeli baju jika aku sudah punya kerudung dan bawahan yang sesuai. jika tidak punya, aku akan sekaligus membeli kerudung dan bawahan yang cocok untuk dipakai bersamaan. jika bajuku kotak-kotak warna abu, bawahnya akan selalu rok hitam, kerudungnya akan selalu abu-abu. jika bajuku tunik berwarna krem, bawahnya akan selalu rok berwarna moka, dan kerudungnya akan senada. semua menjadi satu set antara baju, rok, dan kerudungnya.

aku sering memakai kerudung ala-ala malaysian style. pashmina yang kupakai jadi mirip segi empat itu sering membuat teman-temanku bertanya, "kerudungmu pashmina atau segiempat sebenarnya?", "bagaimana tutorialnya?", "bahan kerudungmu apa?", dan pertanyaan sejenisnya. beberapa menilai cara berkerudungku susah, ribet. awalnya aku pun begitu. namun karena sudah terbiasa, bagiku itu mudah, wkwk. tidak hanya kerudung, aku juga menyukai gaya berpakaian orang-orang dari negeri jiran itu termasuk rok dan bajunya. pakaian mereka sopan, rapi, indah, dan tetap stylish.

aku sudah sangat jarang bahkan tidak pernah lagi memakai celana dan sejenisnya, kecuali untuk olahraga. terhitung sejak kelas 1 sma, aku tidak punya celana selain training. cara berpakaian ku yang seperti ini membuatku dinilai agamis oleh orang-orang di sekitarku. seperti ustadzah, kata mereka. padahal aku seperti itu karena sudah terbiasa saja dan tidak nyaman jika harus diganti. pernah aku kesal dengan penilaian itu, sebab aku juga masih nakal, makan/minum berdiri misalnya, wkwk. namun, sekarang sudah tidak. ku-aamiin-kan saja penilaian mereka. beruntung aku karena Allah telah menutup aibku dengan sangat baik. berpakaian seperti ini adalah kewajibanku, jadi akan kuusahakan untuk tetap seperti ini.


-salam sejuk dari tetesan embun pagi

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

© Embun Pagi, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena