♡ ྀི ingin punya hati seluas langit, supaya bisa terima semua bentuk awan.

30.9.23

Writing Challenge Day 4; Tempat-tempat Impian

hai, embun disini. sebenarnya ada banyak sekali tempat yang ingin aku kunjungi di bumi ini. dalam negeri ataupun luar negeri. aku suka berpergian ke tempat baru. sayangnya, aku malas menyiapkannya. lelah sekali rasanya untuk menyiapkan barang-barang itu.

karena ada banyakkk sekali, kali ini aku menuliskan beberapa saja, hehe.


yang pertama adalah edinburgh. pertama kali aku tahu edinburgh tentu saja dari sosial media. aku melihat suasana edinburgh saat hujan. betapa cantiknya pemandangan itu. bangunan tua khas eropa, jalanan yang basah, dan suasana yang temaram. aku membayangkan betapa menenangkannya suasana itu. bagaimana ya suara hujan disana? bagaimana ya bau aspal yang basah karena hujan? bagaimana ya rasanya berjalan di bawah hujan, dengan atau tanpa payung, melihat lampu kota yang sudah harus menyala padahal belum waktunya? membayangkan tubuhku memakai mantel yang tebal karena suhu di edinburgh sangat rendah, tapi aku tetap mau keluar rumah. hehe ya, aku mau punya rumah di edinburgh. aku mau menikmati hujan di edinburgh. aku mau menapakkan kakiku di edinburgh. semoga ya, suatu saat nanti, dengan uangku sendiri.


yang kedua adalah swiss. siapa yang tidak jatuh cinta dengan keindahan swiss? setiap bulan disana selalu indah. musim dingin dan musim panasnya juara. yang ku lihat dari sosial media, salju di swiss adalah salju tecantik, rumput di swiss adalah rumput tercantik pula. swiss juga terkenal sebagai negara terbersih di dunia. biaya hidup disana mahal, tapi aku tetap mau hidup disana. aku mau punya rumah di swiss, agar bisa ku datangi beberapa kali untuk menenangkan otak yang penat. ahh, membayangkannya saja sudah membuatku senang. katanya, mereka yang bertetangga di swiss menjalani hidup sendiri-sendiri.dengan kata lain, swiss sangat cocok untuk manusia introvert, sepertiku, hehe. semoga ya, suatu saat nanti, dengan uangku sendiri.


yang ketiga adalah paris. kota paling romantis di dunia. kalau paris, aku mau kesini sama seseorang, bukan sendiri, hehe. aku mau pergi ke paris dengan seseorang yang meromantisasi hidupnya bersamaku. aku mau duduk berdua dengan pemandangan menara eiffel, menara kebanggaan semua orang. aku mau naik kereta kuda berdua, malam hari, berkeliling kota paris. aku mau menyaksikan kerlap kerlip lampu malam di paris, berdua. aku mau menginap di hotel yang balkonnya menyuguhkan pemandangan indah berupa menara eiffel. aku mau piknik ala-ala di bawah menara eiffel, merasakan duduk di atas rumput hijau atau bahkan berbaring untuk menatap langit paris. aku mau naik komedi putar yang ada di paris. aku mau merasakan banyak hal romatis di paris. semoga ya, suatu saat nanti, berdua dengan orang yang menyayangiku dan aku pun menyayanginya.



-salam sejuk dari tetesan embun pagi


Read More

Writing Challenge Day 3; Kenangan Hati

 

-jakabaring, 2014


hai, embun disini. kbbi menjelaskan bahwa kenangan adalah sesuatu yang melekat dalam ingatan. lebih dalam lagi, aku mendefinisikan kenangan adalah sesuatu yang berkesan dan punya tempat tersendiri di dalam hati. kenangan, ada yang baik ada yang buruk, ada yang indah ada yang teruk. kalau aku, aku tidak bisa memilih kenangan apa yang harus ku ingat. aku hanya akan melupakannya seiring dengan berjalannya waktu, tanpa ku sadari. satu kenangan yang akan selalu ku ingat adalah kenangan yang ada di foto itu. kenangan yang baik, kenangan yang indah. kenangan yang selalu melekat dalam ingatanku. kenangan yang punya tempat tersendiri di dalam hatiku.

aku ingat betul bagaimana hari itu berjalan. tahun 2014 dan aku masih duduk di bangku smp. uni ku adalah mahasiswi di salah satu kampus kebanggaan provinsi. aku, ummi, dan buya datang berkunjung ke Palembang. kota yang menjadi saksi perjalanan uni meraih sarjana. cuacanya terkenal panas dan memang panas. hari itu, kami memutuskan untuk berjalan-jalan ke jakabaring. dengan naik mobil katana kebanggaan keluarga, hatiku sangat penuh. bercerita di sepanjang jalan dengan 3 manusia kesayanganku. aku lupa apa yang diceritakan, tapi aku ingat bahwa itu adalah momen yang sangat membahagiakan.

sesampainya di jakabaring, kami memilih untuk duduk-duduk di pinggir danau. ternyata, itu adalah danau buatan, aku tahu dari buya. sebagai anak yang baru berusia 13 tahun, tentu saja aku takjub. bagaimana danau seluas itu bisa dibuat? banyak sekali pertanyaan yang muncul di kepalaku. darimana airnya berasal? bagaimana cekungan yang besar itu dibuat? butuh berapa lama untuk menyelesaikannya? berapa banyak tenaga kerja yang diperlukan? sampai saat ini aku belum menemukan jawabannya. karena pertanyaan itu tidak ku keluarkan dari kepala, hanya ku simpan rapi di dalam sana. haha, wajar saja.

saat itu aku baru saja membeli tongsis (re: tongkat narsis). tahun dimana tongsis sedang ngetrend. aku ingat aku punya satu berwarna hitam, lengkap dengan fish eye nya. foto itu diambil menggunakan tongsis kebanggaanku, haha. kalau foto pake tongsis, jangkauan kameranya jadi lebih luas, jadi kami berempat bisa inframe tanpa perlu minta tolong difotokan oleh orang lain. dari beberapa foto yang diambil, foto yang di atas adalah foto kesukaanku. foto keluarga favoritku. aku selalu suka melihat foto itu. menghabiskan beberapa menit hanya untuk memandanginya tidak jadi masalah bagiku. aku senang melihat senyum gigi kami berempat. senyum paling tulus dan bahagia. senyum yang memang benar tersenyum, bukan senyum yang terukir hanya karena ingin berfoto bersama.

aku selalu mau bersama 3 manusia kesayanganku itu. aku selalu mau menghabiskan waktu bersama. rasanya, semua terasa hangat. aku seperti dipeluk dengan senyuman dan tawa. namun, saat ini kami harus berjauhan. aku harus menyelesaikan pendidikanku di pulau lain. ummi, buya, dan uni masih di kota yang sama, tetapi tidak bisa lagi bertemu setiap hari karena uni sudah menikah. jalan-jalan menghabiskan waktu, berempat saja, sudah lama sekali tidak terjadi, lagi. kami jauh. aku jauh.

rindu adalah kata yang sangat tepat untuk saat ini. rindu mendefinisikan semua hal yang ada di dalam hatiku tentang 3 manusia kesayanganku itu. hatiku dipenuhi rindu jika berbicara tentang mereka. aku rindu sekali menjadi anak kecil, menjadi manusia paling kecil di antara ketiganya. aku rindu berbicara banyak dan tertawa banyak bersama ketiganya. aku rindu mendengar nasihat buya yang diselipkan lelucon di dalamnya. aku rindu mendengar cerita ummi tentang kejadian dramatis di luar sana. aku rindu disuruh abcde oleh uni sebagai tanda bahwa ia sulung dan aku bungsunya. aku rindu bernyanyi bersama di dalam mobil, menikmati perjalanan panjang bersama ketiganya. saat ini, rindu itu ku sampaikan lewat doa, semoga ketiganya selalu sehat dan panjang umur, agar bisa ku bayar semua rindu yang berserakan di dalam dada.


-salam sejuk dari tetesan embun pagi

Read More

29.9.23

Writing Challenge Day 2; Hal-hal yang Bikin Senang

 

pule, wonosari, 2023

hai, embun disini. ada banyak sekali hal yang bisa bikin senang, terutama hal-hal sederhana. sayangnya, aku sering lupa memaknainya dalam-dalam. semua terlewat begitu saja tanpa sempat ku catat dalam ingatan jangka panjang. namun, kira-kira begini.


hal pertama yang bikin aku senang akhir-akhir ini adalah me time ke cafe. datang untuk sekadar minum secangkir kopi dan menikmati fasilitas wifinya. di akhir masa kkn kemarin, hampir setiap hari aku ke cafe. kenapa? karena aku sudah merasa bosan dengan suasana posko, ditambah dengan kegiatan yang sudah selesai semuanya, jadi kami hanya menyiapkan untuk hari perpisahan. aku berangkat dari posko setelah dzuhur, lalu pulang lagi ke posko setelah maghrib. aku suka suasana cafenya. tenang dan nyaman. setidaknya selama disana, aku senang. pikiranku yang riuh akan pendapat teman sekelompok tentang diriku, sedikit lebih tenang.


kedua, hal yang bikin aku senang adalah ketika orang lain tertawa lepas karena tingkahku. karena aku menjadi diriku sendiri, karena aku menjadi apa adanya, dan orang lain tertawa. aku senang melihat orang senang, terlebih jika itu karena aku. selama kkn, aku banyak menunjukkan sifat -gila-ku kepada teman-teman sekelompokku. entah itu cara tertawaku yang aneh, cara bicaraku yang absurd, mimik wajahku yang abnormal, atau bahkan tingkahku yang menyebalkan -tapi lucu- hehe. aku suka melihat mereka tertawa karena itu. semoga, mereka benar-benar tertawa, ya? aku takut jika ternyata mereka risih dengan tingkahku, huhu. tuh, benar kan? aku overthinker.


sudah dulu tentang kkn-nya. hal ketiga yang bikin aku senang adalah melihat langit. aku suka sekali langit, dengan segala rupanya. dengan segala hiasannya. bagaimana pun awan membuatnya indah, bagaimana pun hujan membuatnya gelap, bagaimana pun matahari membuatnya putih, bagaimana pun pelangi membuatnya lebih berwarna. aku sangat suka langit. menatap langit pagi yang tenang, berhasil buatku senang. menatap langit sore yang tentram, berhasil buatku nyaman. intinya, menatap langit selalu buatku senang.


selanjutnya yang membuat aku senang adalah tulisan, tulisan yang dibuat khusus untukku. bagiku, menjadi tujuan di balik sebuah tulisan adalah hal yang sangat bermakna. membayangkan bagaimana seseorang memikirkanku dalam setiap kata yang dia pilih. membayangkan bagaimana seseorang memikirkanku dalam setiap makna yang dia selipkan di setiap kalimatnya. membayangkan bagaimana seseorang memikirkanku dalam setiap paragraf yang dia tulis. itu semua sangat menyenangkan, membahagiakan. aku suka kata-kata, terlebih kata-kata indah yang diberikan untukku. kalimat yang dirangkai dengan penuh rasa, dengan penuh makna.


bangun subuh tanpa alarm membuatku senang. memasak makanan sederhana dan enak membuatku senang. menyeduh dan menyuruput kopi di pagi hari membuatku senang. menyaksikan hujan turun ke bumi membuatku senang. mendapat senyuman dari orang lain membuatku senang. di-ingat, membuatku senang.

berhasil menyelesaikan tulisan ini, membuatku senang.



-salam sejuk dari tetesan embun pagi

Read More

27.9.23

Writing Challenge Day 1; Uraian tentang Aku

embun's current fav photo
embun's current fav photo, jec 2023


hai, aku embun. aku sangat suka dipanggil begitu. embun adalah salah satu kata dari rangkaian arti namaku -perempuan yang pantas dicintai seperti embun di pagi hari yang menyejukkan- kira-kira begitu. aku lahir dari dua manusia hebat yang sabarnya seluas samudera. banyak sekali kisah lama dramatis yang pernah dilalui oleh keduanya. bagaimana aku bisa tahu? yaa dari beberapa sumber, sih. hehe. kalau boleh ku sematkan gelar, malaikat sepertinya kata yang tepat. aku menjalani hidup sebagai adik dari seorang perempuan yang ternyata mewarisi kesabaran -seluas samudera- milik kedua orang tuaku. menjadi bungsu membuat sifatku banyak manjanya. dulu, aku akan menangis sesenggukan jika pintaku tak dituruti. namun, perjalanan menuju dewasa banyak mengubahku. sifat manjaku tetap ada, tetapi sudah ku pilih orang-orangnya. aku sudah lebih pandai mengontrol emosi jika pintaku tak bisa jadi nyata. menyadari hal itu, terkadang aku bangga dengan diri sendiri. jika sifat manja seorang bungsu tak bisa ku patahkan, aku ingin mematahkan bahwa seorang bungsu tidak bisa hidup mandiri. sejak sma, aku memilih hidup jauh dari keluarga. umurku berapa ya saat itu? 16? aku lupa. sejak saat itu sampai sekarang, aku sudah hidup -sendiri-, belajar mandiri. hal ini juga yang membuatku terkesan tertutup di mata kedua orang tuaku. aku juga merasakannya. mungkin karena waktu untuk bersama yang sedikit dan memang sifatku yang begitu. berbeda dengan uni -kakak perempuanku-, aku tak banyak cerita dengan ummi dan buya -ayah dan ibuku-. aku malu dan terkadang ku rasa tidak perlu, hehe.


sekarang aku merantau di jogja sebagai mahasiswa semester akhir. tahun-tahun dimana aku mulai mengenal diriku sendiri. ternyata, aku tidak bisa melakukan banyak hal di satu waktu karena hasilnya tidak akan maksimal. dulu jika ada pekerjaan kelompok, aku akan turun tangan memastikan semuanya sempurna sebelum dikumpulkan. namun sekarang, aku sudah tidak. jika ada teman yang lebih dahulu melakukan hal itu, aku persilakan. kenapa, ya? apakah aku mulai malas? atau kepercayaanku terhadap orang lain mulai meningkat? semoga yang kedua, wkwk. aku selalu mau mencoba hal baru, tetapi kabar buruknya, aku hanya mau. sebatas mau. aku tidak bergerak untuk itu, huh, menyebalkan. sejujurnya, aku selalu mau tampil ke depan. kata uni, sejak kecil aku selalu berani untuk itu. aku berani nyanyi di atas panggung, aku berani berpidato, aku banyak beraninya. namun di umur sekarang, aku banyak malunya. aku banyak mikirnya. overthinking. aku takut dinilai jelek, dilihat jelek. insecure. kabar baiknya, akhir-akhir ini pikiranku membaik. aku mulai melawan rasa-rasa jelek itu. kemarin ketika perpisahan kkn, aku memberanikan diri untuk menyampaikan puisi yang ku tulis dengan tangan sendiri di depan seluruh warga desa. embun, aku bangga! wkwkwk.


waktu kecil sampai sma, aku menilai diriku adalah seorang extrovert. namun sepertinya bukan extrovert garis keras, deh. lambat laun, aku merasa semakin menutup diri. aku lebih suka sendiri. aku lebih suka sepi, tapi bukan kesepian. aku lebih suka teman yang sedikit tapi dekat dan hangat. aku mulai banyak diam jika bertemu orang baru yang memang aku tidak perlu menyapanya duluan. aku mulai mencari alasan untuk menolak ajakan keluar dari teman-teman. aku memilih di kos-kosan, sendirian. aku lebih suka nonton, menulis, bahkan melamun menatap langit-langit kamar. aku lebih suka sendirian. walaupun begitu, aku tetap mau menampilkan yang terbaik jika memang aku harus tampil. aku tidak tahu perubahan yang terjadi dalam diriku ini adalah perubahan yang baik atau sebaliknya. namu semoga, perubahan ini mengarahkanku pada yang lebih baik, hehe. 


aku menilai diriku adalah manusia pemikir. aku bisa diam seharian karena isi kepalaku terlalu riuh. tentang bagaimana penilaian orang lain terhadapku, tentang bagaimana aku di mata orang lain. padahal aku tahu, semua itu di luar kendaliku. aku tak bisa mengatur bagaimana cara pandang manusia lain. aku tahu itu. namun sepertinya aku masih di tahap tahu, belum memahami secara utuh. itu adalah pekerjaan rumah paling rumit saat ini. fokus dengan apa yang bisa ku kendalikan dan lepas tangan atas apa yang berada di luar kendaliku. tidak apa, embun. kita berusaha sama-sama.

sudah dulu ya, itu saja, wkwk.



-salam sejuk dari tetesan embun pagi

Read More
Diberdayakan oleh Blogger.

© Embun Pagi, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena