aku bertemu dia di persimpangan jalan. bukan bertemu sebab berpapasan, melainkan di tempat pemberhentian. saat sampai aku rasa sendirian. banyak yang lalu lalang di hadapan. langkah kaki dengan senyuman, pecahan tawa yang berserakan, serta raut wajah merona kemerahan. aku hanya diam saja. aku hanya ingin pulih saat itu. lelah sebab perjalanan panjang yang telah ku lalui. perjalanan penuh lika-liku yang tak bertepi. bak bertemu gulungan ombak di atas aspal. seperti melewati kerikil tajam di angkasa. lalu hampir saja jatuh lagi ke lubang gelap. untung saja otakku bekerja dengan baik saat itu. betapa ia iba pada hati yang terus menerus luka. lebam tak berkesudahan. perih tak terobatkan. ternyata selesai juga. tempat pemberhentian berhasil memulihkan, meski perihal lupa aku juara terakhirnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.
0 comments:
Posting Komentar