♡ ྀི ingin punya hati seluas langit, supaya bisa terima semua bentuk awan.

14.1.18

Mudah nih

Saat aku melihat sosok itu. Indahnya si mata kopi. Bulat dengan bulu mata yang panjang lurus. Aku mengakui bahwa diri ini terlalu mudah terbawa perasaan. Namun aku membela bahwa aku selalu punya alasan di balik semua itu. Siapa yang tak terpikir sesaat sebelum tidur jika beberapa jam sebelumnya seseorang yang selalu kau perhatikan memberikan senyum terbaiknya. Untukmu. Sekali lagi kutegaskan, untukmu. Siapa yang tidak terbayang-bayang saat tiba-tiba di keheningan malam handphone-mu berbunyi. Notifikasi dari dia yang selalu kau perhatikan diam-diam. Apa yang dikatakannya? Sesuatu yang tidak lazim dibicarakan oleh dua orang yang hanya saling tau. Kutegaskan sekali lagi, hanya saling tahu. Ada banyak lagi hal-hal semacam itu yang terjadi diantara aku dan dia, namun tak akan ku ceritakan semuanya. Nanti malah kalian ikut terbawa perasaan.

Satu yang menyakitkan adalah ketika tiba-tiba aku mendengar kabar yang memanaskan relung hati. Dia yang selama ini ku perhatikan diam-diam, ternyata sudah saling memperhatikan dengan orang lain. Untung saja selama ini aku hanya diam-diam. Jadi sekarang aku hanya perlu berhenti untuk memperhatikan, menyembuhkan sesak di dada yang diam-diam menikam. Tak semudah itu, aku hanya menuliskannya dengan kata-kata yang seolah-olah mudah sih, hehe.



- Amanda Saliza
Salam sejuk dari tetesan embun pagi

0 comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

© Embun Pagi, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena