Waktu adalah hal yang dapat merubah segalanya. Termasuk
perasaan. Jika dulu memang tak apa, siapa yang tau bahwa sekarang sangat apa.
Karena pada kenyataannya setiap orang berbeda-beda. Setiap orang memiliki sisi
lemahnya masing-masing. Setiap orang memiliki kekurangan masing-masing. Dan
setiap orang pula bisa jatuh dengan caranya masing-masing.
Kau pikir mungkin tak apa terus memberi garam pada secangir
kopi yang sudah manis. Kau pikir mungkin tak masalah jika teruss melakukan hal
itu karena disambut dengan senyum manis. Ku pikir kau harus tau bahwa tak semua
senyum manis itu tulus. Ku pikir kau juga harus tau bahwa setiap orang memiliki
cara jatuhnya masing-masing.
Dulu memang tak apa aku dikatakan begitu. Namun waktu telah
berhasil menngubah perasaan. Sakit amat dalam yang tersa. Cobalah liat dari
sisi positifku. Tak perlulah kalian terus berkomentar pedas tentang aku.
Tentang raut wajahku yang selalu kalian katakan tak pernah tersenyum. Tentang
mataku yng selalu kalian katakan seperti ingin tidur. Tentang bibir yang tak
pernah merah. Tentang pucat wajahku, tentang ketidaksemangatanku. Tentang semua
yang terus kalian bicarakan tentang aku akhir-akhir ini.
Aku ya aku. Aku memang begitu. Tak perlulah berkata aku
penyakitan. Tak perlu berkata aku tak memiliki semangat hidup. Aku sedang
memperbaiki hidup. Sakit yang ku rasa jika kata-kata itu keluar lagi.
Salam sejuk dari tetesan embun pagi