♡ ྀི ingin punya hati seluas langit, supaya bisa terima semua bentuk awan.

10.4.16

Payungmu

Saat tetesnya mulai berjatuhan, semuanya berlari. Mencari tempat beratap.
Begitu pula denganmu.
Ada apa? Kau tidak suka hujan, ya?
Namun kali ini, sepertinya kau telat untuk menghindari. Tak ada teras beratap untuk kau singgah. Kau berlari, menoleh kanan-kiri, namun tak kunjung kau dapati.
Jalanan sepi. Kau berhenti, mendongak ke atas, menatap langit yang dipenuhi awan gelap. Kau pegang erat buket bunga yang juga ikut basah. Gelutuk gigimu terdengar, terbawa air hujan yang mengalir di wajah yang semakin pucat.
Aku serius.
Boleh aku jadi payungmu?
Aku tak ingin hujan tertawa melihatmu yang semakin ketakutan. Aku tak ingin kau menggigil karena tetesnya yang sebenarnya pelan.
Aku ingin melindungimu. Aku tak ingin kau basah kuyup. Walaupun kau tak bisa hangat berada di bawahku, payungmu ini,  setidaknya kau tak menggigil lagi.
Sebentar saja. Pegang tanganku. Aku akan menjagamu dari tetesan hujan.
Sebentar saja. Pegang tanganku. Lepaskan, jika kau telah sampai pada tujuanmu.
Sebentar saja. Pegang tanganku. Meskipun aku bukan tujuanmu, setidaknya aku ada disaat kau butuh.


- Amanda Saliza
Salam sejuk dari tetesan embun pagi.

Read More
Diberdayakan oleh Blogger.

© Embun Pagi, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena